KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
I A. Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang
mempelajari dasar dan pemahaman tentang konsep yang dikembangkan untuk meneliti
masalah yang berkaitan dengan kebudayaan. Mempelajari ilmu budaya dasar adalah
satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas wawasan
pemikiran dan kemampuan khususnya berkaitan dengan kebudayaan baik yang
menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun menyangkut dirinya sendiri. Ilmu
budaya dasar dipelajari agar persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya
mahasiswa dapat menjadi lebih halus.
B. Dilihat Dari Pendekatan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar sebagai pengganti istilah
Basic Humanities yang berasal dari bahasa Inggris The Humanities.
Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang memiliki
arti manusiawi, berbudaya dan halus.
Kesusastraan
yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah
bahasanya, salah satu contohnya adalah seni. Seni termasuk sastra yang memegang
peranan penting dalam ilmu budaya dasar. Seni dapat mengekspresikan nilai-nilai
kemanusiaan dengan ilmu bahasa.
Sastra
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena sastra menggunakan ilmu
bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan kegiatan dan berkomunikasi kepada
sesama. Sastra dapat memperhalus dan memberi motivasi kepada masyarakat untuk
berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong
munculnya kepedulian terhadap sekitar. Sastra juga dapat digunakan untuk
mengungkapkan perasaan menjadi lebih indah.
Sastra
dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi yang
dipelajari oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.
Latar belakang
ilmu budaya dasar di Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut:
1.
Keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan di
Indonesia.
2.
Terjadi perubahan sistem budaya yang mempengaruhi
mental manusia.
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menyebabkan konflik dengan adanya perubahan kehidupan dan nilai budaya.
Unsur-unsur
kebudayaan antara lain:
1. Religi
atau kepercayaan
2. Bahasa
dan kesenian
3. Organisasi
kemasyarakatan
4. Ilmu
pengetahuan
5. Mata
pencaharian hidup.
6. Pearalatan
dan teknologi
C.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan dengan
Prosa
Prosa berasal dari bahasa latin
"prosa" yang artinya "terus terang", merupakan karya sastra
yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, tidak terikat rima dan irama. Prosa
biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu fakta atau ide. Prosa juga dapat
digunakan untuk koran, majalah, novel, ensiklopedia, surat serta berbagai jenis
media lainnya.
Jenis – jenis prosa:
1. Cerpen
Karangan pendek berbentuk prosa.
2. Novel
Karangan bersifat imajinatif yang menceritakan secara utuh mengenai masalah kehidupan seseorang atau beberapa tokoh. Contoh: Laskar Pelangi.
3. Dongeng
Cerita yang didalamnya mengisahkan peristiwa yang tidak mungkin akala tau tidak mungkin terjadi. Contoh: Kancil dan Buaya.
4. Biografi
Riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
5. Kritik
Tanggapan mengenai baik atau buruknya suatu karya.
6. Artikel
Karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet.
Prosa lama terdiri atas:
1. Pantun : Bentuk puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b.
2. Gurindam : Puisi melayu lama yang terdiri atas 2 baris dan irama akhirnya sama.
3. Mantera : Puisi melayu lama yang diwarisi sejak zaman primitive dan anismime.
4. Talibun : Pantun yang berisi lebih dari 4 baris.
5. Sage : Cerita yang berhubungan dengan peristiwa sejarah dan kepahlawanan.
Prosa baru terdiri atas:
11. Drama : Karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan
actor.
22. Soneta : Bentuk sastra baru yang berasal dari Italia.
3. Novel : Karya tulis prosa yang tertulis dan naratif dalam
bentuk cerita.
44. Cerpen : Cerita yang berbentuk naratif.
55. Biografi : Kisah tentang kehidupan seseorang.
Nilai yang terkandung dalam prosa
fiksi:
1. Memberikan warisan kebudayaan.
2. Memberikan kesenangan dan
kebahagiaan.
3. Memberikan informasi.
4. Nilai penerapan yang dapat melahirkan ide baru untuk kepentingan
sosial, politik, dan budaya.
5.
Nilai penghargaan yaitu
dapat melihat kebaikan, dan manfaat suatu karya sastra.
Contoh Prosa
Pertemuan
Kita mungkin tidak bersatu.
Tidak semua pertemuan itu menyatukan. Seperti
pertemuan kita setiap hari pada orang yang berlalu lalang. Hanya sekedar lewat,
sedikit tegur sapa. Ku kira kita pun seperti itu.
Mungkin lebih sedikit. Karena kamu sempat berhenti
dan menegurku yang seorang diri. Bertanya sedang apa dan apa kabar. Aku merasa
terusik, tapi aku tidak masalah. Sebab kamu yang mengusik.
Tidak semua pertemuan itu menyatukan.
Seperti
bergantinya siang dan malam. Seperti pasang surutnya air laut. Hanya perasaanku
saja aku ingin bersatu. Selamanya bertemu. Tidak mungkin, kan? Tidak pernah ada
yang benar-benar tinggal tetap.
Sampai pada satu waktu aku menyadari. Kita memang
hanya bertemu. Untuk sekedar tahu, bahwa di dunia ini kita tidak benar-benar
seorang diri.
http://indrango.blogspot.com/2015/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam_20.html
Komentar
Posting Komentar