Array dan String
ARRAY
A.
Definisi Array
Secara pengertian: Array atau larik (dalam Bahasa
Indonesia) adalah sebuah tipe data bentukan yang terdiri dari sejumlah komponen
dengan tipe yang sama.
Artinya, kita dapat menyimpan banyak data
dalam satu variabel.
Analoginya seperti ini:
Mari kita bayangkan bahwa array merupakan
sebuah hotel yang memiliki beberapa kamar. Kemudian setiap kamar dikenal dengan
index atau urutan angka.
Intinya adalah: kita akan menyiapkan
kamar dalam hotel dengan nomor index 0-sekian. Untuk penggunaanya sendiri
pengunjung dibagi berdasarkan nomor kamar hotel.
Jika kita lihat lagi
masalah diatas, kita tidak lagi membutuhkan banyak variabel untuk menyiman data
yang sama. Namun kita hanya membutuhkan satu variabel saja.
Ada
beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang array:
- Nomor index pada
Array dimulai dari nol (0).
- Array hanya mampu
menyimpan data dengan tipe yang sama.
- Artinya, semua isi
array memiliki tipe data sama.
Variabel array
dideklarasikan dengan mencantumkan tipe dan nama variable yang diikuti dengan
banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat.
B. Syntax
Array
Ketika
kita mendeklarasikan array ke compiler,
maka sama saja dengan menciptakan sebuah hotel dengan masing-masing nomor kamar
yang tersedia.
Setelah
kita berhasil mendeklarasikan array, maka kita dapat mulai memberikan nilai
untuk setiap kamar-kamar yang tersedia dalam hotel yang tadi kita deklarasikan.
Tipe data
array yang dapat digunakan antara lain: int, char, double, string, dan boolean.
Berikut
cara mendeklarasikan array dalam program pascal.
nama_Array
:array[
panjang_indeks
]of
tipe_Array
Contoh
pendeklarasian array berdimensi 1 (satu):
X
:array
[0..9]
of
integer
;
Pada
contoh diatas kita telah mendeklarasikan variabel X bertipe Array yang memiliki
indeks 0-9 (10 larik) dengan tipe data integer. Artinya kita dapat menyimpan 10
angka.
Berikut
cara memberikan nilai pada array:
X
[0]:=
9;
X
[1]:=
8;
X
[2]:=
7;
X
[3]:=
10;
X
[4]:=
8;
X
[5]:=
7;
X
[6]:=
9;
X
[7]:=
7;
X
[8]:=
8;
X
[9]:=
10;
TIPS:
X[0] := 9
menunjukkan
bahwa X
adalah nama
larik, 0
adalah nilai
indeks, 10
menunjukkan nilai
integer. Sedangkan untuk mengakses nilai dari variabel:
…menggunakan
namaVariabel[nomorIndeks], contoh:
Writeln
(X
[0]);
Dalam
penggunaannya, array dipasangkan dengan sebuah fungsi perulangan.
#3 Macam-Macam Array
A.
Deklarasi Array Dimensi Satu
Contoh :
X : Array[1..10] of integer
Artinya : mendefinisikan 10 variabel bertipe integer
Yaitu : X1, X2, X3, … X10
X : Array[1..10] of integer
Artinya : mendefinisikan 10 variabel bertipe integer
Yaitu : X1, X2, X3, … X10
Contoh lain :
NamaHari : Array [1..7] of String
Nilai : Array [1..10] of Char
Frekuensi : Array[‘A’..‘E’] of Real
NamaHari : Array [1..7] of String
Nilai : Array [1..10] of Char
Frekuensi : Array[‘A’..‘E’] of Real
Contoh :
X
: Array[1..10] of integer
Artinya
: mendefinisikan 10 variabel bertipe integer
Yaitu
: X1, X2, X3, … X10
Contoh
lain :
NamaHari
: Array [1..7] of String
Nilai
: Array [1..10] of Char
Frekuensi
: Array[‘A’..‘E’] of Real
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran];
tipe nama_var[ukuran];
Dengan :
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
Contoh Program dalam
bahasa C++ :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
atau :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
Output :
25
12
17
10
15
25
12
17
10
15
B. Array Dimensi Dua
Array dua dimensi hampir sama dengan array berdimensi satu, namun biasanya array berdimensi dua banyak digunakan untuk penyajian data berbentuk tabel atau juga berbentuk matriks.
Cara Memberikan Nilai/Harga pada Array
NilaiMka : Array[1..10] of Char
NilaiMka1 ß ’A’
NilaiMka2 ß ’C’
NilaiMka3 ß ’ ’
Array dua dimensi hampir sama dengan array berdimensi satu, namun biasanya array berdimensi dua banyak digunakan untuk penyajian data berbentuk tabel atau juga berbentuk matriks.
Cara Memberikan Nilai/Harga pada Array
NilaiMka : Array[1..10] of Char
NilaiMka1 ß ’A’
NilaiMka2 ß ’C’
NilaiMka3 ß ’ ’
Bahasa C++ :
Variabel array dideklarasikan dengan mencantumkan tipe dan nama variable yang diikuti dengan banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat.
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran];
Variabel array dideklarasikan dengan mencantumkan tipe dan nama variable yang diikuti dengan banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat.
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran];
Dengan :
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
Contoh :
● int c[5];
C++ secara otomatis akan menyediakan lokasi memori sesuai dengan yang dideklarasikan, dimana nomor indeks selalu dimulai dari 0.
● int c[5] = {-12, 0, 20, 85, 1551};
Nilai suatu variabel array dapat juga diinisialisasi secara langsung seperti yang terdapat di dalam tanda kurung kurawal pada saat deklarasi di atas.
● int x[5] = {0};
Deklarasi variable array sekaligus mengisi setiap lokasi memorinya dengan nilai 0.
● int c[5];
C++ secara otomatis akan menyediakan lokasi memori sesuai dengan yang dideklarasikan, dimana nomor indeks selalu dimulai dari 0.
● int c[5] = {-12, 0, 20, 85, 1551};
Nilai suatu variabel array dapat juga diinisialisasi secara langsung seperti yang terdapat di dalam tanda kurung kurawal pada saat deklarasi di atas.
● int x[5] = {0};
Deklarasi variable array sekaligus mengisi setiap lokasi memorinya dengan nilai 0.
Contoh Algoritma :
Algoritma Array1D
DEKLARASI
N : array[1..5] of integer
i : integer
DESKRIPSI
N1ß 25
N2ß 12
N3ß 17
N4ß 10
N5ß 15
For i ß 1 to 5 do
Output (Ni)
endfor
Contoh Program dalam bahasa C++ :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
Algoritma Array1D
DEKLARASI
N : array[1..5] of integer
i : integer
DESKRIPSI
N1ß 25
N2ß 12
N3ß 17
N4ß 10
N5ß 15
For i ß 1 to 5 do
Output (Ni)
endfor
Contoh Program dalam bahasa C++ :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
atau :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
Output :
25
12
17
10
15
25
12
17
10
15
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2]
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2]
Cara mengakses suatu
elemen :
NamaArrayindeks1,indeks2
Contoh
NamaArrayindeks1,indeks2
Contoh
1
2
3
4
1
10
1
11
15
2
20
2
21
25
3
30
3
31
35
4
40
4
41
45
2
3
4
1
10
1
11
15
2
20
2
21
25
3
30
3
31
35
4
40
4
41
45
Harga1,1 ß 10
Harga2,3 ß 21
Harga3,1 ß 30
Harga2,3 ß 21
Harga3,1 ß 30
*Bahasa C++ :
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2];
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2];
ukuran1 = jumlah baris
ukuran 2 = jumlah kolom
ukuran 2 = jumlah kolom
Contoh :
int data_huruf[2][4];
Contoh :
Sebuah matrik A berukuran 2×3 dapat dideklarasikan sebagai berikut:
int a[2][3] = {{11, 7, 4},{12, 3, 9}} yang akan menempati lokasi memori dengan susunan berikut :
0
1
2
0
11
7
4
1
12
3
9
int data_huruf[2][4];
Contoh :
Sebuah matrik A berukuran 2×3 dapat dideklarasikan sebagai berikut:
int a[2][3] = {{11, 7, 4},{12, 3, 9}} yang akan menempati lokasi memori dengan susunan berikut :
0
1
2
0
11
7
4
1
12
3
9
Dan definisi variabel
untuk setiap elemen tersebut adalah :
0
1
2
0
a[0][0] a[0][1] a[0][2] 1
a[1][0] a[1][1] a[1][2]
0
1
2
0
a[0][0] a[0][1] a[0][2] 1
a[1][0] a[1][1] a[1][2]
Contoh Program dalam
bahasa C++:
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
main()
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
void printArray(int
a[][3])
{ int i, j;
{ int i, j;
for(i=0; i<=1; i++)
{ for(j=0; j<=2; j++)
cout << a[i][j]<< ” “;
cout << endl;
}
}
{ for(j=0; j<=2; j++)
cout << a[i][j]<< ” “;
cout << endl;
}
}
atau :
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
main()
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
void printArray(int
a[][3])
{ int i, j;
{ int i, j;
for(i=0; i<=1; i++)
{ for(j=0; j<=2; j++)
printf(“%d “,a[i][j]);
printf(“\n”);
}
}
{ for(j=0; j<=2; j++)
printf(“%d “,a[i][j]);
printf(“\n”);
}
}
C.Array Dimensi Banyak
Algoritma :
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2,… , r_indeksn]
Algoritma :
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2,… , r_indeksn]
Cara mengakses suatu
elemen :
NamaArrayindeks1, indeks2, indeks3
NamaArrayindeks1, indeks2, indeks3
Bahasa C++ :
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2]. . .[ukuranN];
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2]. . .[ukuranN];
Contoh :
int data_huruf[2][4][6
int data_huruf[2][4][6
4. Contoh Array dalam Program
Pascal
Berikut contoh array dimensi satu
dalam pascal dengan fungsi
for to do
:
ProgramContohArray
;
usescrt
;
vardata
:array[0..4]of
integer
;
m
,n
,i
:integer
;
Begin
n
:=4;
Write('Masukan 5 buah angka (1-10): ');
for
i
:=0to
n
do
begin
write
('Data ke-',
i
+1,' = ');readln
(data
[i
]);
end;
Write('data ke berapa yang ingin anda lihat? (1-5) : ');
readln
(m
);
Write('Data Ke-',
m
,' = ',data
[m
-1]);
readln
;
end.
Berikut contoh array berdimensi
dua:
ProgramMatriks
;
usescrt
;
varA
:array[1..3,1..3]of
integer
;
i
,j
,m
,n
,k
,l
:integer
;
Begin
Writeln
('Program input matriks A');
writeln
('-----------------------');
write('Banyaknya baris : ');
readln
(m
);
write('Banyaknya kolom : ');
readln
(n
);
for
i
:=1to
m
do
begin
for
j
:=1to
n
do
begin
write('A [',
i
,',',j
,'] : ');readln
(A
[i
,j
]);
end;
writeln
;
end;
writeln
('Melihat Elemen Matrik A');
write('Baris ke-');
readln
(k
);
write('Kolom ke-');
readln
(l
);
Write('Elemen Matrik A baris ke-',
k
,' kolom ke-',l
,' =',A
[k
,l
]);
readln
;
end.
Maaf karena harusnya saya
menggunakan indeks dari 0, namun hal ini hanya untuk mempermudah pemahaman anda
mengenai konsep array berdimensi dua.
Untuk mengakses array berdimensi
dua kita menggunakan nested
loop atau perulangan bersarang.
5. Fungsi Array
nah di dalam array terdapat fungsi-fungsi perintah atau
method dalam array, sebagai berikut.(Nb. yang saya masukkan di element array
adalah char, kamu bisa menggantinya dengan tipe data yang lain seperti nomor)
1. .push( );
Push( ); berfungsi untuk menambahkan satu atau lebih
elemen pada akhir sebuah array dan mengembalikan panjang array baru.Jadi jumlah
array pada variabel pertama akan bertambah dari hasil push di variabel kedua,
contoh:
var kegiatan= [‘mancing’, ‘tidur’];
var tambahKegiatan= kegiatan.push(‘ngoding’,
‘nggambar’);
//dan jika di periksa di console maka data
array akan bertambah seperti dibawah//
//lantas kita tes//
console.log(kegiatan); // [‘mancing’, ‘tidur’, ‘ngoding’,
‘nggambar’]
<<<data bertambah
console.log(total); // total array yang ada sekarang 4 buah
2.pop();
pop() memiliki fungsi untuk menghapus elemen terakhir dari array
dan mengembalikan elemen tersebut ke pemanggilnya. Sehingga si pemanggil akan
mendapat data elemen terakhir dari array yang dipanggilnya, contohnya:
const bola = [“bekel”,”golf”,”basket”];
console.log(bola);//ini akan mengeluarkan output
“bekel”,”golf”,”basket”//
const terambil = bola.pop();//ini akan mengambil elemen terakhir dari
bola//
//lantas kita tes//
console.log(bola);//di dalam bola hanya akan tersisa
“bekel”,”golf”//
console.log(terambil);//lalu “basket” yang telah diambil akan
muncul disini
3. shift( );
Jika pop(); berfungsi untuk menghapus elemen terakhir
array, maka shift(); berfungsi untuk menghapus elemen pertama pada array
dan mengembalikan elemen tersebut ke pemanggil. Method ini mengubah panjang
(jumlah elemen) array.Contoh:
const gawai=[“laptop”,”handphone”,”tablet”];
const diambil=gawai.shift();
//mari kita tes hasilnya setelah di ambil//
console.log(gawai);//hasil setelah diambil, maka yang tersisa
hanya ”handphone”,”tablet”//
console.log(diambil);//laptop yang terambil//
4.unshift( );
unshift(); merupakan kebalikan dari shift( ); jika
shift(); berfungsi untuk menghapus elemen pertama pada array dan mengembalikan
elemen tersebut ke pemanggil. Maka unshift(); berfungsi untuk menambahkan elemen pertama pada array
dan mengembalikan elemen tersebut ke pemanggil.Contohnya:
const mudik=[“pergi”,”ke”,”grobogan”]
mudik.unshift(“aku”);//akan bertambah di awal element//
mudik.unshift(“Dengan”,”bus”)//kita masih bisa menambah element lagi//
//hasilnya akan muncul seperti dibawah//
console.log(mudik);//“Dengan”,”bus”,“aku”,“pergi”,”ke”,”grobogan”//
5.slice();
Slice(); memiliki fungsi untuk membagi elemen array dan
membuat bagian yang diambil tadi menjadi array baru, contohnya:
const serangga = [‘belalang’, ‘kecoa’,
‘kupu-kupu’, ‘kumbang’, ‘kutu’];
//Hasilnya akan seperti di bawah ini//
console.log(serangga.slice(2));
// maka output yang keluar adalah
‘kupu-kupu’, ‘kumbang’, ‘kutu’//
console.log(serangga.slice(2, 4));
// maka output yang keluar adalah
‘kupu-kupu’, ‘kumbang’//
console.log(serangga.slice(1, 5));
// maka output yang keluar adalah ‘kecoa’,
‘kupu-kupu’, ‘kumbang’, ‘kutu’//
6.splice();
Splice(); memiliki fungsi untuk mengamnil elemen array
dan membuat bagian yang diambil tadi dapat dipindahkan atau dihapus, contohnya:
const bulan = [‘Jan’, ‘Maret’, ‘April’,
‘Juni’];
bulan.splice(1, 0, ‘Feb’);
// menambahkan posisi index ke 1
console.log(bulan);
//maka outputnya akan seperti ini
[‘Jan’,’Feb’, ‘Maret’, ‘April’, ‘Juni’] bulan.splice(4, 1, ‘Mei’);
//mengganti element array index ke 4 dari
Juni menjadi Mei
console.log(bulan);
//maka outputnya akan seperti ini
[‘Jan’,’Feb’, ‘Maret’, ‘April’, ‘Mei’]
7.Map( );
Map( ); memiliki fungsi menciptakan array baru dengan
hasil memanggil fungsi yang disediakan pada setiap elemen dalam pemanggilannya.
Contohnya:
const array1 = [1, 4, 9, 16];
// memasukkan ke map//
const array2 = array1.map(x => x * 3);
const array2 = array1.map(x => x * 3);
console.log(array2); //hasil yang keluar[2, 8, 18, 32]//
8.filter( );
Filter( ); memiliki fungsi seperti namanya yaitu membuat
array baru dengan menyaring array sesuai fungsi yang diijinkan dan mendapat
element array yang lolos, contohnya:
const words = [‘spray’, ‘limit’, ‘elite’,
‘exuberant’, ‘destruction’, ‘present’];
const result = words.filter(word =>
word.length > 6);
console.log(result);
//output yang keluar [“exuberant”, “destruction”, “present”]
//output yang keluar [“exuberant”, “destruction”, “present”]
9.reduce( );
Reduce( ); bekerja dengan cara memberikan sebuah
tambahan perintah ke array dari parameter di dalam variabel baru dengan fungsi
yang anda tentukan
const ini = [1,2,3,4]
const ya = (iniDia,siJalijali) => iniDia +
siJalijali; //ini bisa anda kasih nama sendiri //
console.log(ini.reduce(ya));//menjalankan perintah seperti dari
parameterdi variabel “ya”, maka outputnya akan jadi seperti ini (
1+2+3+4=10)output keluarannya adalah sepuluh//
console.log(ini.reduce(ya, 10));//sama seperti diatas tapi ditambah “5”
outputnya akan jadi seperti ini (5+ 1+2+3+4=20)output keluarannya adalah
sepuluh//
10.forEach( );
Fungsinya yaitu mengeksekusi fungsi yang disediakan satu
kali untuk setiap nilai atau (forEach();)
dalam objek Set, dalam urutan yang di sisipkan.
function
ngeSet(value1, value2, value3, set){
console.log(‘baru[‘ +value1 + ‘] =’ + value2
+ value3);
// expected output: “baru[ini] =ini”//
// expected output: “baru[forEach] = bar”//
// expected output: “baru[ya] = ya”//
// expected output: “baru[forEach] = bar”//
// expected output: “baru[ya] = ya”//
}
new Set ([‘ini’,’forEach’,’ya’,
NaN]).forEach(ngeSet);// jadi cara kerjanya adalah memasukkan set baru pada setiap nilai
parameter di function//
11.find( );
berfungsi untuk mencari value pada element pada array,
setelah itu maka akan dijalankan, kalau tidak sesuai maka akan kembali undefined, contohnya:
const
array1 = [2,4,6,8,64,128];
const temukan =
array1.find(function(element){
return element > 60; //mencari value dalam array1 yang lebih
dari 60//
});
const temukan2 =
array1.find(function(element){
return element > 200; //mencari value dalam array1 yang lebih dari
200//
});
console.log(temukan); //hasil outputnya adalah 64 karena
diketemukan yang lebih besar dan paling dekat nilainya//
console.log(temukan2);//hasil outputnya adalah undefined karena
tidak ditemukan value yang sesuai dalam array1 //
12.indexOf( );
berfungsi untuk memunculkan index dari data di dalam
array, tapi jika data tidak ada data yang cocok maka akan muncul index “-1”, contohnya:
const hewan =[‘musang’, ‘kucing’, ‘anjing’,
‘kelinci’];
console.log(hewan.indexOf(‘kelinci’));//hasilnya adalah 3 karena letaknya
ada di id ke 3//
console.log(hewan.indexOf(‘monyet’));//hasilnya adalah -1 karena karena
tidak ada data monyet di dalam array//
13.concat( );
berfungsi untuk menggabungkan 2 sampai banyak array
tanpa mengubah array yang ada, tetapi mengembalikan pada array yang baru,
contohnya:
const abjad1 = [‘a’, ‘b’, ‘c’];
const abjad2 = [‘d’, ‘e’, ‘f’];
const abjad2 = [‘d’, ‘e’, ‘f’];
console.log(abjad1.concat(abjad2));// hasilnya adalah penggabungan antara dua
array yakni Array [“a”, “b”, “c”, “d”, “e”, “f”]//
14.fill( );
berfungsi untuk mengganti atau memodifikasi array yang
ada dengan nilai statis, contohnya:
const angkaGanjil = [1,3,5,7,9];
// mengganti menjadi 0 dari posisi 2 sampai
ke posisi 4//
console.log(angkaGanjil.fill(0, 2, 4));
//keluaran outputnya: [1, 3, 0, 0,9]//
console.log(angkaGanjil.fill(0, 2, 4));
//keluaran outputnya: [1, 3, 0, 0,9]//
// mengganti menjadi 11 dari posisi 2//
console.log(angkaGanjil.fill(11, 2));
//keluaran outputnya: [1, 3,11,11,11]//
console.log(angkaGanjil.fill(11, 2));
//keluaran outputnya: [1, 3,11,11,11]//
console.log(angkaGanjil.fill(69));
//keluaran outputnya: [69, 69, 69, 69]//
//keluaran outputnya: [69, 69, 69, 69]//
STRING
A. Definisi
String adalah tipe data yang menampung kumpulan
karakter, seperti “aku”, “kamu” atau “Duniailkom”. Sebuah kalimat juga
terhitung sebagai tipe data string, seperti
“Saya sedang belajar bahasa C di Duniailkom”.
Di dalam bahasa pemrograman yang lebih modern, string biasanya menjadi tipe data bawaan. Misalnya di
bahasa PHP atau JavaScript,
tipe string langsung tersedia sebagaimana tipe data
lain seperti integer, float atau char.
Namun bahasa pemrograman C tidak memiliki tipe data string
secara langsung. String di dalam bahasa C adalah array dari tipe data char.
B. Fungsi
String
Fungsi
String adalah deretan karakter. String juga merupakan salah satu kelas
dasar yang disediakan oleh bahasa C /. C++. Jadi, string sendiarai adalah
sebuah penggunaantipe data char berkelompok tipe data. String juga merupakan
Array dari tipe data char.
String juga dibagi beberapa bentuk sesuai keperluan Operasi String.
1. STRCPY()
Fungsi ini digunakan untuk menyalin String
asal ke variabel string tujuan dengan syarat String tujuan harus memeiliki tipe
data dan ukuran yang sama dengan String asal.
contoh :
STRCPY(nama_variabel, nama_variabel2)
2. STRLEN()
Fungsi Strlen banyak digunakan untuk
memeperoleh banyaknya karakter dalam String (Header harus String.h).
contoh : STRLEN(string)
3. STRCAT()
Fungsi Strcat digunakan untuk menambahkan
string sumber kebagian akhir dari string tujuan.
contoh : STRCAT(tujuan,
sumber)
4. STRUPR()
Strupr digunakan untuk membuat String
sumber menjadi berbentuk huruf Kapital.
contoh : STRUPR(string)
5. STRLWR()
Strlwr ini merupakan kebalikan dari Fungsi
Strupr. Strlwr ini membuat string sumber menjadi huruf kecil.
contoh : STRLWR(string)
6. STRREV()
Nah untuk yang ini digunakan untuk
membalikan letak huruf sumber menjadi letaknya terbalik.
contoh :
STRREV(string).
nah untuk contoh Program dari si String ini, dibawah ini
contohnya :
/**/Contoh Program String Strlen/**/
#include "stdio.h"
#include "conio.h"
#include "string.h"
main() {
char huruf[30];
char pindah[30];
printf("Masukkan Kata = "); gets(huruf);
strcpy(pindah, huruf);
printf("Pindahnya = %s\n",pindah);
printf("Panjang Kata = %i",strlen(huruf));
}
/**/Contoh Lainnya/**/
#include "stdio.h"
#include "conio.h"
#include "string.h"
main() {
char eko1[25];
char eko2[25];
printf(" Masukkan Kata - 1 = "); gets( eko1 );
printf(" Masukkan Kata - 2 = "); gets( eko2 );
strcat( eko1, eko2 );
printf("\n Hasil Penggabungan = %s\n", eko1);
printf("\n Jika diubah menjadi huruf kapital
semua\n");
printf(" % s\n " ,strupr( eko1 ));
printf("\n Jika diubah menjadi huruf kecil
semua\n");
printf("%s", strlwr( eko1 ));
}
C.
Character Function Library
Salah satu fungsi library yang
telah diperkenalkan yaitu cout yaitu untuk mencetak ke
layar monitor. Fungsi dikelompokkan menurut jenis dan sifatnya dan disimpan
didalam sebuah file yang berekstensi .h. Sebagai contoh fungsi
yang digunakan untuk mencetak ke layar monitor (cout) disimpan
pada file iostream.h.
1.
Library
iostream.h
Standard Input / Output Streams Library.
Elemen iostream library (char instantion) :
Classes :
| ios_base Base | ios | istream | ostream | iostream | ifstream | ofstream | fstream | istringstream | ostringstream | stringtream | streambuf | filebuf | stringbuf |
Objects :
| cin | cout | cerr | clog |
Types :
| fpos : | streamoff | streampos | streamsize |
Manipulators :
| boolalpha | dec | endl | ends | fixed | flush | hex | internal | left | noboolalpha | noshowbase | noshowpoint | noshowpos | noskipws | nounitbuf | nouppercase | oct | resetiosflags | right | scientific | setbase | setfill | setiosflags | setprecision | setw | showbase | showpoint | showpos | skipws | unitbuf | uppercase | ws |
Objek iostream mewarisi semua anggota yaitu istream dan ostream, sehingga mampu melakukan kedua operasi input dan output.
2.
Library
stdio.h
Library stdio.h adalah library
pada bahasa C yang digunakan untuk operasi input output (stdio = Standard Input
and Output). Tanpa menggunakan library ini maka perintah - perintah
input/output tidak dapat dieksekusi atau dijalankan.
3.
Library
Functions :
| clearr() | fclose() | fccloseall() | fdopen()
| fflush() | fgetc() | fgetchar() | fgetpos() | fgets() | flushall() | fopen()
| fprint() | fputc() | fputchar() | fputs() | fread() | free() | freopen() | fscan()
| fseek() | fsetpos() | ftell() | fwrite() | gets() | getw() | perror() |
printf() | puts() | putw() | rename() | rewind() | scanf() | unlink() |
4.
Library
Macroes :
| feof(f) | ferror(f) | fileno(f) | getch(f) |
getchar(f) | putchar(f) | remove(path) |
Contoh penggunaan library stdio.h dengan
library functions printf() dalam program :
#include <stdio.h>
int main(){
printf("Hello SMKN 9 MALANG!\n");
printf("Selamat Belajar Pemrograman C++.");
return 0;
}
int main(){
printf("Hello SMKN 9 MALANG!\n");
printf("Selamat Belajar Pemrograman C++.");
return 0;
}
Contoh penggunaan library stdio.h dengan
library functions puts() dalam program :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main(){
char x[20]="SMKN 9 MALANG";
puts("Sekolah Siap Kerja Hanya di ");
puts(x);
return 0;
}
#include <conio.h>
using namespace std;
int main(){
char x[20]="SMKN 9 MALANG";
puts("Sekolah Siap Kerja Hanya di ");
puts(x);
return 0;
}
5.
Library
math.h
Library math.h merupakan sebuah
library yang disediakan untuk melakukan perhitungan secara matematika.
Library Functions :
| abs() | acosh() | asin() | atan() | atan2() |
atof() | ceil() | cos() | cosh() | exp() | fabs() | floor() | fmod() | labs() |
ldexp() | log() | log10() | pow() | sin() | sinh() | sqrt() | tan() | tanh() |
Contoh penggunaan library math.h dengan
library functions cos() dan sin() dalam
program :
//Penggunaan library math.h
#include <iostream.h>
#include <math.h>
using namespace std;
int main(){
double kecepatan, jarak, sudut;
kecepatan=20;
sudut=25;
jarak = 2*kecepatan*kecepatan*sin(sudut*3.14/180)*cos(sudut*3.14/180)/9.8;
cout<<"Jarak = "<<jarak;
cout<<"\n";
system("Pause");
return 0;
}
#include <iostream.h>
#include <math.h>
using namespace std;
int main(){
double kecepatan, jarak, sudut;
kecepatan=20;
sudut=25;
jarak = 2*kecepatan*kecepatan*sin(sudut*3.14/180)*cos(sudut*3.14/180)/9.8;
cout<<"Jarak = "<<jarak;
cout<<"\n";
system("Pause");
return 0;
}
6.
Library
stdlib.h
Library stdlib.h merupakan
library yang hampir sama dengan library math.h, namun isi dari
library stdlib.h berbeda dengan library math.h yaitu
:
7.
Library
Functions :
| abs() | atof() | atoi() | atol() | div() |
exit() | free() | ldiv() | malloc() | rand() | srand() | system() |
8.
Library
Macroes :
| abs(x) | atoi(s) | random(num) | randomize() |
Contoh penggunaan library stdlib.h dengan
library functions atoi() dalam program :
//Penggunaan library stdlib.h
#include <iostream.h>
#include <stdlib.h>
using namespace std;
int main(){
char karakter[8]="12.3AB";
int nilai;
nilai=atoi(karakter);
cout<<nilai<<endl;
system("Pause");
return 0;
}
#include <iostream.h>
#include <stdlib.h>
using namespace std;
int main(){
char karakter[8]="12.3AB";
int nilai;
nilai=atoi(karakter);
cout<<nilai<<endl;
system("Pause");
return 0;
}
9.
Library
string.h
Suatu library pada bahasa C yang digunakan untuk
memberikan nilai suatu karakter string.
10.
Library
Functions :
| strcpy() | strcat() | strchr() | strcmp() |
strlen() |
Contoh penggunaan library string.h dengan
library functions strcpy() dalam program :
//Penggunaan library string.h
#include <iostream.h>
#include <string.h>
using namespace std;
int main(){
char info[30];
strcpy(info, "info: SMKN 9 MALANG");
cout<<info;
cout<<"\n";
system("Pause");
return 0;
}
#include <iostream.h>
#include <string.h>
using namespace std;
int main(){
char info[30];
strcpy(info, "info: SMKN 9 MALANG");
cout<<info;
cout<<"\n";
system("Pause");
return 0;
}
11.
Library
conio.h
| clrscr() | getch() | getche() | gotoxy() |
khbit() | putch() |
Contoh penggunaan library conio.h dengan
library funtions getche() atau getch() dalam
program :
//Penggunaan library conio.h
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main(){
cout<<"Hai, Selamat datang siswa baru SMKN 9 MALANG \n";
getche();
}
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main(){
cout<<"Hai, Selamat datang siswa baru SMKN 9 MALANG \n";
getche();
}
12.
Library
io.h
Library Functions :
| access() | _close() | close() | _creat() |
eof() | filelenght() | _open() | open() | _read() | read() | _write() | write()
|
13.
Library
ctype.h
Library Functions :
| stlower() | toupper() |
Library Macroes :
| isalnum( c) | isalpha( c) | isascii( c) |
iscntrl( c) | isdigit( c) | isgraph( c) | islower( c) | isprint( c) | ispunct(
c) | isspace( c) | isupper( c) | isxdigit( c) | toascii( c) | _tolower( c) |
_toupper( c) |
D. Command
Line Argument
Command
Line Argument, yaitu dimana inputan dari program dilakukan saat program
dieksekusi (dijalankan).
Pertama-tama
kita harus mengetahui dulu deklarasi parameter pada fungsi main().
Biasanya kita menulis seperti ini.
int main()
{
}
Untuk
dapat menggunakan command-line arguments, kita mendeklarasikan fungsi main() seperti
ini.
int main(int argc, char* argv[])
{
}
Contoh
program sederhana.
#include <stdio.h>
int main(int argc, char* argv[])
{
for (int i = 0; i < argc; i++)
{
printf("argv[%d]: %s\n", i, argv[i]);
}
return 0;
}
Program tersebut kita compile melalui terminal(ingat? Pemrograman C di Linux), lalu kemudian di-eksekusi seperti biasa dengan command ini.
./nama_program
Misalnya
saya menamai file program tersebut cmdline.c, maka di-eksekusi
seperti ini.
./cmdline
Dan
outputnya akan seperti ini.
Misal saya beri nilai pada saat eksekusi melalui terminal seperti ini.
./cmdline
azhary arliansyah
Maka outputnya akan seperti ini.
Bisa kita analisis, nilai variabel argc adalah jumlah kata yang kita ketik pada terminal(dalam hal ini 3, yaitu ./cmdline, azhary, arliansyah). Lalu kata(string) tersebut disimpan pada variabel array argv.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar