Array dan String


ARRAY
A. Definisi Array
Secara pengertian: Array atau larik (dalam Bahasa Indonesia) adalah sebuah tipe data bentukan yang terdiri dari sejumlah komponen dengan tipe yang sama.
Artinya, kita dapat menyimpan banyak data dalam satu variabel.
Analoginya seperti ini:
Mari kita bayangkan bahwa array merupakan sebuah hotel yang memiliki beberapa kamar. Kemudian setiap kamar dikenal dengan index atau urutan angka.
Intinya adalah: kita akan menyiapkan kamar dalam hotel dengan nomor index 0-sekian. Untuk penggunaanya sendiri pengunjung dibagi berdasarkan nomor kamar hotel.
Jika kita lihat lagi masalah diatas, kita tidak lagi membutuhkan banyak variabel untuk menyiman data yang sama. Namun kita hanya membutuhkan satu variabel saja.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang array:
  • Nomor index pada Array dimulai dari nol (0).
  • Array hanya mampu menyimpan data dengan tipe yang sama.
  • Artinya, semua isi array memiliki tipe data sama.
Variabel array dideklarasikan dengan mencantumkan tipe dan nama variable yang diikuti dengan banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat.       





B. Syntax Array

Ketika kita mendeklarasikan array ke compiler, maka sama saja dengan menciptakan sebuah hotel dengan masing-masing nomor kamar yang tersedia.
Setelah kita berhasil mendeklarasikan array, maka kita dapat mulai memberikan nilai untuk setiap kamar-kamar yang tersedia dalam hotel yang tadi kita deklarasikan.
Tipe data array yang dapat digunakan antara lain: int, char, double, string, dan boolean.
Berikut cara mendeklarasikan array dalam program pascal.
 
nama_Array: array[panjang_indeks] of tipe_Array
Contoh pendeklarasian array berdimensi 1 (satu):
 
X : array [0..9] of integer;
Pada contoh diatas kita telah mendeklarasikan variabel X bertipe Array yang memiliki indeks 0-9 (10 larik) dengan tipe data integer. Artinya kita dapat menyimpan 10 angka.
Berikut cara memberikan nilai pada array:
 
X[0] := 9; X[1] := 8; X[2] := 7; X[3] := 10; X[4] := 8;
X[5] := 7; X[6] := 9; X[7] := 7; X[8] := 8; X[9] := 10;
TIPS: X[0] := 9 menunjukkan bahwa X adalah nama larik, 0 adalah nilai indeks, 10 menunjukkan nilai integer. Sedangkan untuk mengakses nilai dari variabel:
…menggunakan namaVariabel[nomorIndeks], contoh:
 
Writeln(X[0]);
Dalam penggunaannya, array dipasangkan dengan sebuah fungsi perulangan.

#3 Macam-Macam Array

A. Deklarasi Array Dimensi Satu
Contoh :
X : Array[1..10] of integer
Artinya : mendefinisikan 10 variabel bertipe integer
Yaitu : X1, X2, X3, … X10
Contoh lain :
NamaHari : Array [1..7] of String
Nilai : Array [1..10] of Char
Frekuensi : Array[‘A’..‘E’] of Real
Contoh :
X : Array[1..10] of integer
Artinya    : mendefinisikan 10 variabel bertipe integer
Yaitu       : X1, X2, X3, … X10
Contoh lain :
NamaHari  : Array [1..7] of String
Nilai   : Array [1..10] of Char
Frekuensi : Array[‘A’..‘E’] of Real
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran];
Dengan :
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
Contoh Program dalam bahasa C++ :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
atau :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
Output :
25
12
17
10
15
B. Array Dimensi Dua
Array dua dimensi hampir sama dengan array berdimensi satu, namun biasanya array berdimensi dua banyak digunakan untuk penyajian data berbentuk tabel atau juga berbentuk matriks.
Cara Memberikan Nilai/Harga pada Array
NilaiMka : Array[1..10] of Char
NilaiMka1 ß ’A’
NilaiMka2 ß ’C’
NilaiMka3 ß ’ ’
Bahasa C++ :
Variabel array dideklarasikan dengan mencantumkan tipe dan nama variable yang diikuti dengan banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat.
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran];
Dengan :
● tipe : menyatakan jenis elemen array (int, char, unsigned, dan lain-lain)
● ukuran : menyatakan jumlah maksimal elemen array
Contoh :
● int c[5];
C++ secara otomatis akan menyediakan lokasi memori sesuai dengan yang dideklarasikan, dimana nomor indeks selalu dimulai dari 0.
● int c[5] = {-12, 0, 20, 85, 1551};
Nilai suatu variabel array dapat juga diinisialisasi secara langsung seperti yang terdapat di dalam tanda kurung kurawal pada saat deklarasi di atas.
● int x[5] = {0};
Deklarasi variable array sekaligus mengisi setiap lokasi memorinya dengan nilai 0.
Contoh Algoritma :
Algoritma Array1D
DEKLARASI
N : array[1..5] of integer
i : integer
DESKRIPSI
N1ß 25
N2ß 12
N3ß 17
N4ß 10
N5ß 15
For i ß 1 to 5 do
Output (Ni)
endfor
Contoh Program dalam bahasa C++ :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
cout << N[i];
}
atau :
#include
main()
{
int N[5]={25,12,17,10,15};
int i;
for(i=0; i<=4; i++)
printf(“%d \n”,N[i]);
}
Output :
25
12
17
10
15
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2]
Cara mengakses suatu elemen :
NamaArrayindeks1,indeks2
Contoh
1
2
3
4
1
10
1
11
15
2
20
2
21
25
3
30
3
31
35
4
40
4
41
45
Harga1,1 ß 10
Harga2,3 ß 21
Harga3,1 ß 30
*Bahasa C++ :
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2];
ukuran1 = jumlah baris
ukuran 2 = jumlah kolom
Contoh :
int data_huruf[2][4];
Contoh :
Sebuah matrik A berukuran 2×3 dapat dideklarasikan sebagai berikut:
int a[2][3] = {{11, 7, 4},{12, 3, 9}} yang akan menempati lokasi memori dengan susunan berikut :
0
1
2
0
11
7
4
1
12
3
9
Dan definisi variabel untuk setiap elemen tersebut adalah :
0
1
2
0
a[0][0] a[0][1] a[0][2] 1
a[1][0] a[1][1] a[1][2]
Contoh Program dalam bahasa C++:
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
main()
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
void printArray(int a[][3])
{ int i, j;
for(i=0; i<=1; i++)
{ for(j=0; j<=2; j++)
cout << a[i][j]<< ” “;
cout << endl;
}
}
atau :
/* Program : array.cpp */
#include
void printArray(int [][3]);
main()
{ int matrik1 [2][3] = { {1, 1, 1}, {2, 2, 2}};
int matrik2 [2][3] = { {3, 3, 3}, {4, 4, 4}};
int matrik3 [2][3] = { {5, 5, 5}, {6, 6, 6}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
return 0;
}
void printArray(int a[][3])
{ int i, j;
for(i=0; i<=1; i++)
{ for(j=0; j<=2; j++)
printf(“%d “,a[i][j]);
printf(“\n”);
}
}
C.Array Dimensi Banyak
Algoritma :
Bentuknya :
DEKLARASI
NamaArray : TipeElemen Array[r_indeks1, r_indeks2,… , r_indeksn]
Cara mengakses suatu elemen :
NamaArrayindeks1, indeks2, indeks3
Bahasa C++ :
Bentuknya :
tipe nama_var[ukuran1][ukuran2]. . .[ukuranN];
Contoh :
int data_huruf[2][4][6

4. Contoh Array dalam Program Pascal

Berikut contoh array dimensi satu dalam pascal dengan fungsi for to do:
 
Program ContohArray;
uses crt;
var data:array[0..4] of integer;
m,n,i : integer;
Begin
   n:=4;
   Write('Masukan 5 buah angka (1-10): ');
   for i:=0 to n do
   begin
     write ('Data ke-',i+1,' = ');readln(data[i]);
   end;
 
   Write('data ke berapa yang ingin anda lihat? (1-5) : ');readln(m);
 
   Write('Data Ke-',m,' = ',data[m-1]);
   readln;
end.
Berikut contoh array berdimensi dua:
 
Program Matriks;
uses crt;
var A:array[1..3,1..3] of integer;
i,j,m,n,k,l : integer;
Begin
   Writeln('Program input matriks A');
   writeln('-----------------------');
   write('Banyaknya baris : ');readln(m);
   write('Banyaknya kolom : ');readln(n);
   for i:=1 to m do
   begin
      for j:=1 to n do
      begin
         write('A [',i,',',j,'] : ');readln(A[i,j]);
      end;
      writeln;
   end;
 
   writeln('Melihat Elemen Matrik A');
   write('Baris ke-');readln(k);
   write('Kolom ke-');readln(l);
   Write('Elemen Matrik A baris ke-',k,' kolom ke-',l,' =',A[k,l]);
   readln;
end.
Maaf karena harusnya saya menggunakan indeks dari 0, namun hal ini hanya untuk mempermudah pemahaman anda mengenai konsep array berdimensi dua.
Untuk mengakses array berdimensi dua kita menggunakan nested loop atau perulangan bersarang. 



5. Fungsi Array
nah di dalam array terdapat fungsi-fungsi perintah atau method dalam array, sebagai berikut.(Nb. yang saya masukkan di element array adalah char, kamu bisa menggantinya dengan tipe data yang lain seperti nomor)
1.  .push( );
Push( ); berfungsi untuk menambahkan satu atau lebih elemen pada akhir sebuah array dan mengembalikan panjang array baru.Jadi jumlah array pada variabel pertama akan bertambah dari hasil push di variabel kedua, contoh:
var kegiatan= [‘mancing’, ‘tidur’];
var tambahKegiatan= kegiatan.push(‘ngoding’, ‘nggambar’);
//dan jika di periksa di console maka data array akan bertambah seperti dibawah//
//lantas kita tes//
console.log(kegiatan); // [‘mancing’, ‘tidur’‘ngoding’, ‘nggambar’] <<<data bertambah
console.log(total); // total array yang ada sekarang 4 buah


2.pop();
pop() memiliki fungsi untuk menghapus elemen terakhir dari array dan mengembalikan elemen tersebut ke pemanggilnya. Sehingga si pemanggil akan mendapat data elemen terakhir dari array yang dipanggilnya, contohnya:
const bola = [“bekel”,”golf”,”basket”];
console.log(bola);//ini akan mengeluarkan output “bekel”,”golf”,”basket”//
const terambil = bola.pop();//ini akan mengambil elemen terakhir dari bola//
//lantas kita tes//
console.log(bola);//di dalam bola hanya akan tersisa “bekel”,”golf”//
console.log(terambil);//lalu “basket” yang telah diambil akan muncul disini
3. shift( );
Jika pop(); berfungsi untuk menghapus elemen terakhir array, maka shift(); berfungsi untuk menghapus elemen pertama pada array dan mengembalikan elemen tersebut ke pemanggil. Method ini mengubah panjang (jumlah elemen) array.Contoh:
const gawai=[“laptop”,”handphone”,”tablet”];
const diambil=gawai.shift();
//mari kita tes hasilnya setelah di ambil//
console.log(gawai);//hasil setelah diambil, maka yang tersisa hanya ”handphone”,”tablet”//
console.log(diambil);//laptop yang terambil//
4.unshift( );
unshift(); merupakan kebalikan dari shift( ); jika shift(); berfungsi untuk menghapus elemen pertama pada array dan mengembalikan elemen tersebut ke pemanggil. Maka unshift(); berfungsi untuk menambahkan elemen pertama pada array dan mengembalikan elemen tersebut ke pemanggil.Contohnya:
const mudik=[“pergi”,”ke”,”grobogan”]
mudik.unshift(“aku”);//akan bertambah di awal element//
mudik.unshift(“Dengan”,”bus”)//kita masih bisa menambah element lagi//
//hasilnya akan muncul seperti dibawah//
console.log(mudik);//“Dengan”,”bus”,“aku”,“pergi”,”ke”,”grobogan”//

5.slice();
Slice(); memiliki fungsi untuk membagi elemen array dan membuat bagian yang diambil tadi menjadi array baru, contohnya:
const serangga = [‘belalang’, ‘kecoa’, ‘kupu-kupu’, ‘kumbang’, ‘kutu’];
//Hasilnya akan seperti di bawah ini//
console.log(serangga.slice(2));
// maka output yang keluar adalah ‘kupu-kupu’, ‘kumbang’, ‘kutu’//
console.log(serangga.slice(2, 4));
// maka output yang keluar adalah ‘kupu-kupu’, ‘kumbang’//
console.log(serangga.slice(1, 5));
// maka output yang keluar adalah ‘kecoa’, ‘kupu-kupu’, ‘kumbang’, ‘kutu’//
6.splice();
Splice(); memiliki fungsi untuk mengamnil elemen array dan membuat bagian yang diambil tadi dapat dipindahkan atau dihapus, contohnya:

const bulan = [‘Jan’, ‘Maret’, ‘April’, ‘Juni’];
bulan.splice(1, 0, ‘Feb’);
// menambahkan posisi index ke 1
console.log(bulan);
//maka outputnya akan seperti ini [‘Jan’,’Feb’, ‘Maret’, ‘April’, ‘Juni’] bulan.splice(4, 1, ‘Mei’);
//mengganti element array index ke 4 dari Juni menjadi Mei
console.log(bulan);
//maka outputnya akan seperti ini [‘Jan’,’Feb’, ‘Maret’, ‘April’, ‘Mei’]
7.Map( );
Map( ); memiliki fungsi menciptakan array baru dengan hasil memanggil fungsi yang disediakan pada setiap elemen dalam pemanggilannya. Contohnya:
const array1 = [1, 4, 9, 16];
// memasukkan ke map//
const array2 = array1.map(x => x * 3);
console.log(array2); //hasil yang keluar[2, 8, 18, 32]//

8.filter( );
Filter( ); memiliki fungsi seperti namanya yaitu membuat array baru dengan menyaring array sesuai fungsi yang diijinkan dan mendapat element array yang lolos, contohnya:
const words = [‘spray’, ‘limit’, ‘elite’, ‘exuberant’, ‘destruction’, ‘present’];
const result = words.filter(word => word.length > 6);
console.log(result);
//output yang keluar [“exuberant”, “destruction”, “present”]
9.reduce( );
Reduce( ); bekerja dengan cara memberikan sebuah tambahan perintah ke array dari parameter di dalam variabel baru dengan fungsi yang anda tentukan
const ini = [1,2,3,4]
const ya = (iniDia,siJalijali) => iniDia + siJalijali; //ini bisa anda kasih nama sendiri //
console.log(ini.reduce(ya));//menjalankan perintah seperti dari parameterdi variabel “ya”, maka outputnya akan jadi seperti ini ( 1+2+3+4=10)output keluarannya adalah sepuluh//
console.log(ini.reduce(ya, 10));//sama seperti diatas tapi ditambah “5” outputnya akan jadi seperti ini (5+ 1+2+3+4=20)output keluarannya adalah sepuluh//
10.forEach( );
Fungsinya yaitu mengeksekusi fungsi yang disediakan satu kali untuk setiap nilai atau (forEach();) dalam objek Set, dalam urutan yang di sisipkan.
function ngeSet(value1, value2, value3, set){
console.log(‘baru[‘ +value1 + ‘] =’ + value2 + value3);
// expected output: “baru[ini] =ini”//
// expected output: “baru[forEach] = bar”//
// expected output: “baru[ya] = ya”//
}
new Set ([‘ini’,’forEach’,’ya’, NaN]).forEach(ngeSet);// jadi cara kerjanya adalah memasukkan set baru pada setiap nilai parameter di function//
11.find( );
berfungsi untuk mencari value pada element pada array, setelah itu maka akan dijalankan, kalau tidak sesuai maka akan kembali undefined, contohnya:
const array1 = [2,4,6,8,64,128];
const temukan = array1.find(function(element){
return element > 60; //mencari value dalam array1 yang lebih dari 60//
});
const temukan2 = array1.find(function(element){
return element > 200; //mencari value dalam array1 yang lebih dari 200//
});
console.log(temukan); //hasil outputnya adalah 64 karena diketemukan yang lebih besar dan paling dekat nilainya//
console.log(temukan2);//hasil outputnya adalah undefined karena tidak ditemukan value yang sesuai dalam array1 //
12.indexOf( );
berfungsi untuk memunculkan index dari data di dalam array, tapi jika data tidak ada data yang cocok maka akan muncul index “-1”, contohnya:
const hewan =[‘musang’, ‘kucing’, ‘anjing’, ‘kelinci’];
console.log(hewan.indexOf(‘kelinci’));//hasilnya adalah 3 karena letaknya ada di id ke 3//
console.log(hewan.indexOf(‘monyet’));//hasilnya adalah -1 karena karena tidak ada data monyet di dalam array//
13.concat( );
berfungsi untuk menggabungkan 2 sampai banyak array tanpa mengubah array yang ada, tetapi mengembalikan pada array yang baru, contohnya:
const abjad1 = [‘a’, ‘b’, ‘c’];
const abjad2 = [‘d’, ‘e’, ‘f’];
console.log(abjad1.concat(abjad2));// hasilnya adalah penggabungan antara dua array yakni Array [“a”, “b”, “c”, “d”, “e”, “f”]//
14.fill( );
berfungsi untuk mengganti atau memodifikasi array yang ada dengan nilai statis, contohnya:
const angkaGanjil = [1,3,5,7,9];
// mengganti menjadi 0 dari posisi 2 sampai ke posisi 4//
console.log(angkaGanjil.fill(0, 2, 4));
//keluaran outputnya: [1, 3, 0, 0,9]//
// mengganti menjadi 11 dari posisi 2//
console.log(angkaGanjil.fill(11, 2));
//keluaran outputnya: [1, 3,11,11,11]//
console.log(angkaGanjil.fill(69));
//keluaran outputnya: [69, 69, 69, 69]//


STRING
A.  Definisi
String adalah tipe data yang menampung kumpulan karakter, seperti “aku”, “kamu” atau “Duniailkom”. Sebuah kalimat juga terhitung sebagai tipe data string, seperti “Saya sedang belajar bahasa C di Duniailkom”.

Di dalam bahasa pemrograman yang lebih modern, string biasanya menjadi tipe data bawaan. Misalnya di bahasa PHP atau JavaScript,  tipe string langsung tersedia sebagaimana tipe data lain seperti integerfloat atau char.
Namun bahasa pemrograman C tidak memiliki tipe data string secara langsung. String di dalam bahasa C adalah array dari tipe data char.

B.  Fungsi String
Fungsi String adalah  deretan karakter. String juga merupakan salah satu kelas dasar yang disediakan oleh bahasa C /. C++. Jadi, string sendiarai adalah sebuah penggunaantipe data char berkelompok tipe data. String juga merupakan Array dari tipe data char.
String juga dibagi beberapa bentuk sesuai keperluan Operasi String.

1. STRCPY()
      Fungsi ini digunakan untuk menyalin String asal ke variabel string tujuan dengan syarat String tujuan harus memeiliki tipe data dan ukuran yang sama dengan String asal.

           contoh : STRCPY(nama_variabel, nama_variabel2)

2. STRLEN()
      Fungsi Strlen banyak digunakan untuk memeperoleh banyaknya karakter dalam String (Header harus String.h).

           contoh : STRLEN(string)

3. STRCAT()
      Fungsi Strcat digunakan untuk menambahkan string sumber kebagian akhir dari string tujuan.

           contoh : STRCAT(tujuan, sumber)

4. STRUPR()
      Strupr digunakan untuk membuat String sumber menjadi berbentuk huruf Kapital.

           contoh : STRUPR(string)

5. STRLWR()
      Strlwr ini merupakan kebalikan dari Fungsi Strupr. Strlwr ini membuat string sumber menjadi huruf kecil.

           contoh : STRLWR(string)

6. STRREV()
      Nah untuk yang ini digunakan untuk membalikan letak huruf sumber menjadi letaknya terbalik.

           contoh : STRREV(string).


nah untuk contoh Program dari si String ini, dibawah ini contohnya :

/**/Contoh Program String Strlen/**/
#include "stdio.h"
#include "conio.h" 
#include "string.h" 
main() {

char huruf[30]; 
char pindah[30];

printf("Masukkan Kata = "); gets(huruf);
strcpy(pindah, huruf);

printf("Pindahnya = %s\n",pindah);
printf("Panjang Kata = %i",strlen(huruf));

}
/**/Contoh Lainnya/**/
#include "stdio.h" 
#include "conio.h" 
#include "string.h" 
main() { 

char eko1[25]; 
char eko2[25]; 

printf(" Masukkan Kata - 1 = "); gets( eko1 ); 
printf(" Masukkan Kata - 2 = "); gets( eko2 );

strcat( eko1, eko2 ); 
printf("\n Hasil Penggabungan = %s\n", eko1);

printf("\n Jika diubah menjadi huruf kapital semua\n"); 
printf(" % s\n " ,strupr( eko1 ));

printf("\n Jika diubah menjadi huruf kecil semua\n"); 
printf("%s", strlwr( eko1 ));

}


C. Character Function Library
Salah satu fungsi library yang telah diperkenalkan yaitu cout yaitu untuk mencetak ke layar monitor. Fungsi dikelompokkan menurut jenis dan sifatnya dan disimpan didalam sebuah file yang berekstensi .h. Sebagai contoh fungsi yang digunakan untuk mencetak ke layar monitor (cout) disimpan pada file iostream.h.


1.    Library iostream.h

Standard Input / Output Streams Library.
Elemen iostream library (char instantion) :



Classes :

| ios_base Base | ios | istream | ostream | iostream | ifstream | ofstream | fstream | istringstream | ostringstream | stringtream | streambuf | filebuf | stringbuf |

Objects :

| cin | cout | cerr | clog |

Types :

| fpos : | streamoff | streampos | streamsize |

Manipulators :

| boolalpha | dec | endl | ends | fixed | flush | hex | internal | left | noboolalpha | noshowbase | noshowpoint | noshowpos | noskipws | nounitbuf | nouppercase | oct | resetiosflags | right | scientific | setbase | setfill | setiosflags | setprecision | setw | showbase | showpoint | showpos | skipws | unitbuf | uppercase | ws |

Objek iostream mewarisi semua anggota yaitu istream dan ostream, sehingga mampu melakukan kedua operasi input dan output.

2.    Library stdio.h

Library stdio.h adalah library pada bahasa C yang digunakan untuk operasi input output (stdio = Standard Input and Output). Tanpa menggunakan library ini maka perintah - perintah input/output tidak dapat dieksekusi atau dijalankan.

3.    Library Functions :

| clearr() | fclose() | fccloseall() | fdopen() | fflush() | fgetc() | fgetchar() | fgetpos() | fgets() | flushall() | fopen() | fprint() | fputc() | fputchar() | fputs() | fread() | free() | freopen() | fscan() | fseek() | fsetpos() | ftell() | fwrite() | gets() | getw() | perror() | printf() | puts() | putw() | rename() | rewind() | scanf() | unlink() |



4.    Library Macroes :

| feof(f) | ferror(f) | fileno(f) | getch(f) | getchar(f) | putchar(f) | remove(path) |

Contoh penggunaan library stdio.h dengan library functions printf() dalam program :

#include <stdio.h>
int main(){
printf("Hello SMKN 9 MALANG!\n");
printf("Selamat Belajar Pemrograman C++.");
return 0;
}

Contoh penggunaan library stdio.h dengan library functions puts() dalam program :

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main(){
char x[20]="SMKN 9 MALANG";
puts("Sekolah Siap Kerja Hanya di ");
puts(x);
return 0;
}

5.    Library math.h

Library math.h merupakan sebuah library yang disediakan untuk melakukan perhitungan secara matematika.

Library Functions :

| abs() | acosh() | asin() | atan() | atan2() | atof() | ceil() | cos() | cosh() | exp() | fabs() | floor() | fmod() | labs() | ldexp() | log() | log10() | pow() | sin() | sinh() | sqrt() | tan() | tanh() |

Contoh penggunaan library math.h dengan library functions cos() dan sin() dalam program :

//Penggunaan library math.h
#include <iostream.h>
#include <math.h>
using namespace std;
int main(){
    double kecepatan, jarak, sudut;
    kecepatan=20;
    sudut=25;
jarak = 2*kecepatan*kecepatan*sin(sudut*3.14/180)*cos(sudut*3.14/180)/9.8;
cout<<"Jarak = "<<jarak;
    cout<<"\n";
    system("Pause");
    return 0;
}

6.    Library stdlib.h

Library stdlib.h merupakan library yang hampir sama dengan library math.h, namun isi dari library stdlib.h berbeda dengan library math.h yaitu :

7.    Library Functions :

| abs() | atof() | atoi() | atol() | div() | exit() | free() | ldiv() | malloc() | rand() | srand() | system() |

8.    Library Macroes :

| abs(x) | atoi(s) | random(num) | randomize() |

Contoh penggunaan library stdlib.h dengan library functions atoi() dalam program :

//Penggunaan library stdlib.h
#include <iostream.h>
#include <stdlib.h>
using namespace std;
int main(){
    char karakter[8]="12.3AB";
    int nilai;
    nilai=atoi(karakter);
    cout<<nilai<<endl;
    system("Pause");
    return 0;
}

9.    Library string.h

Suatu library pada bahasa C yang digunakan untuk memberikan nilai suatu karakter string.

10.        Library Functions :

| strcpy() | strcat() | strchr() | strcmp() | strlen() |

Contoh penggunaan library string.h dengan library functions strcpy() dalam program :

//Penggunaan library string.h
#include <iostream.h>
#include <string.h>
using namespace std;
int main(){
    char info[30];
strcpy(info, "info: SMKN 9 MALANG");
cout<<info;
cout<<"\n";
system("Pause");
return 0;
}

11.        Library conio.h

| clrscr() | getch() | getche() | gotoxy() | khbit() | putch() |

Contoh penggunaan library conio.h dengan library funtions getche() atau getch() dalam program :

//Penggunaan library conio.h
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main(){
cout<<"Hai, Selamat datang siswa baru SMKN 9 MALANG \n";
getche();
}



12.        Library io.h

Library Functions :

| access() | _close() | close() | _creat() | eof() | filelenght() | _open() | open() | _read() | read() | _write() | write() |

13.        Library ctype.h

Library Functions :

| stlower() | toupper() |

Library Macroes :

| isalnum( c) | isalpha( c) | isascii( c) | iscntrl( c) | isdigit( c) | isgraph( c) | islower( c) | isprint( c) | ispunct( c) | isspace( c) | isupper( c) | isxdigit( c) | toascii( c) | _tolower( c) | _toupper( c) |


D.   Command Line Argument
Command Line Argument, yaitu dimana inputan dari program dilakukan saat program dieksekusi (dijalankan).
Pertama-tama kita harus mengetahui dulu deklarasi parameter pada fungsi main(). Biasanya kita menulis seperti ini.
int main()
{

}

Untuk dapat menggunakan command-line arguments, kita mendeklarasikan fungsi main() seperti ini.
int main(int argc, char* argv[])
{

}



Contoh program sederhana.
#include <stdio.h>

int main(int argc, char* argv[])
{
   for (int i = 0; i < argc; i++)
   {
    printf("argv[%d]: %s\n", i, argv[i]);
   }

   return 0;
}


Program tersebut kita compile melalui terminal(ingat? 
Pemrograman C di Linux), lalu kemudian di-eksekusi seperti biasa dengan command ini.

./nama_program
Misalnya saya menamai file program tersebut cmdline.c, maka di-eksekusi seperti ini.

./cmdline
Dan outputnya akan seperti ini.

Misal saya beri nilai pada saat eksekusi melalui terminal seperti ini.

./cmdline azhary arliansyah
Maka outputnya akan seperti ini.

Bisa kita analisis, nilai variabel argc adalah jumlah kata yang kita ketik pada terminal(dalam hal ini 3, yaitu ./cmdline, azhary, arliansyah). Lalu kata(string) tersebut disimpan pada variabel array argv.








SUMBER

Komentar

Postingan Populer